Sejarah Berdiri Candi Borobudur-
Sobat, mempunyai warisan sejarah yang diakui dunia memang membuat
Indonesia menjadi menakjubkan. Candi Borobudur, menjadi salah satu
peninggalan sejarah yang diakui dunia. Jika orang luar negeri saja
begitu ingin mengetahui bagaimana tentang Candi Borobudur, tentu Sobat
sebagai bangsa yang memiliki candi harus lebih tahu tentang candi.
Salah satu yang bisa dipelajari adalah sejarahnya. Yuk Menelusuri
Sejarah Candi Borobudur dengan terus membaca artikel ini.
Borobudur tidak bisa dilepaskan dari tangan dingin perancang bangunan tersebut yaitu Gunadharma. Tetapi dengan runtuhnya Kerajaan Mataram
sekitar tahun 930 M, pusat kekuasaan dan kebudayaan pindah ke Jawa
Timur dan Borobudur pun hilang terlupakan karena gempa dan letusan
Gunung Merapi, candi itu melesat mempercepat keruntuhannya. Sedangkan
semak belukar trofis tumbuh menutupi Borobudur dan pada abad-abad
selanjutnya lenyap ditelan sejarah.
Borobudur merupakan Candi Budha yang terletak di di Kecamatan Borobudur
Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Tepatnya sekitar 100 km di
sebelah barat daya Semarang, atau 86 km di sebelah barat Surakarta,
atau 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta.
Meski banyak buku-buku yang ditemukan membahas tentang Candi Borobudur,
namun belum diketahui secara pasti kapan candi ini didirikan. Kajian
tentang waktu pembangunan candi menemukan bukti bahwa candi ini dibangun
pada akhir abad ke-8 sampai awal abad ke-9. Ini dianalisis dari
prasasti-prasasti disekitar candi berupa tulisan singkat yang di
pahatkan di atas pigura relief kaki asli Candi Borobudur.
Kesimpulan tersebut di atas itu ternyata sesuai benar dengan dengan
kerangka sejarah Indonesia pada umumnya dan juga sejarah yang berada di
daerah jawa tengah pada khususnya periode antara abad ke 8 dan
pertengahan abad ke 9 di terkenal dengan abad Emas Wangsa Syailendra
kejayaan ini di tandai di bangunnya sejumlah besar candi yang di
lereng-lereng gunung kebanyakan berdiri khas bangunan hindu sedangkan
yang bertebaran di dataran-dataran adalah khas bangunan Budha tapi ada
juga sebagian khas Hindu.
Dengan demikian dapat di tarik kesimpulan bahwa Candi Borobudur di
bangun oleh bangsa Syailendra yang terkenal dalam sejarah karena karena
usaha untuk menjunjung tinggi dan mengagungkan agama Budha Mahayana.
Tahap Pembangunan Borobudur
Tahap Pertama sekitar tahun 775 Masehi. Pada awalnya dibangun tata susun
bertingkat. Sepertinya dirancang sebagai piramida berundak, tetapi
kemudian diubah. Sebagai bukti ada tata susun yang dibongkar. Dibangun
tiga undakan pertama yang menutup struktur asli piramida berundak dan
penambahan dua undakan persegi, pagar langkan dan satu undak melingkar
yang diatasnya langsung dibangun stupa tunggal.
Tahap Kedua sekitar tahun 790 Masehi. Banyak arkeolog menduga
perancangan Candi Borobudur sekarang ini didasarkan pada perancangan
awal candi tersebut. Perancangan awal Borobudur ditengarai adalah stupa
tunggal yang sangat besar memahkotai puncaknya yang membahayakan tubuh
dan kaki sehingga memutuskan untuk membongkar stupa raksasa diganti
dengan tiga barisan stupa kecil dan stupa induk seperti sekarang ini.
Pada periode ini bersamaan dengan pembangunan Candi Kalasan,tahap kedua
Lumbung tahap kedua dan Sojiwan.tahap pertama.
Tahap Ketiga sekitar tahun 810 Masehi. Terjadi perubahan rancang bangun,
undak atas lingkaran dengan stupa tunggal induk besar dibongkar dan
diganti tiga undak lingkaran. Stupa-stupa yang lebih kecil dibangun
berbaris melingkar pada pelataran undak-undak ini dengan satu stupa
induk yang besar di tengahnya. Karena alasan tertentu pondasi
diperlebar, dibangun kaki tambahan yang membungkus kaki asli sekaligus
menutup relief Karmawibhangga. Para arkeolog menduga bahwa Borobudur
semula dirancang berupa stupa tunggal yang sangat besar memahkotai
batur-batur teras bujur sangkar. Karena itulah diputuskan untuk
membongkar stupa induk tunggal yang besar dan menggantikannya dengan
teras-teras melingkar yang dihiasi deretan stupa kecil berterawang dan
hanya satu stupa induk. Untuk menopang agar dinding candi tidak longsor
maka ditambahkan struktur kaki tambahan yang membungkus kaki asli.
Struktur ini adalah penguat dan berfungsi bagaikan ikat pinggang yang
mengikat agar tubuh candi tidak ambrol dan runtuh keluar, sekaligus
menyembunyikan relief Karmawibhangga pada bagian Kamadhatu. Pada periode
tahap ketiga ini bersamaan dengan dibangunnya Candi Kalasan III, Sewa
III, Lumbung III, Sojiwan II
Tahap Keempat sekitar tahun 835 Masehi. Ada perubahan kecil seperti
penyempurnaan relief, penambahan pagar langkan terluar, perubahan tangga
dan pelengkung atas gawang pintu, serta pelebaran ujung kaki. Pada
tahun 835 Masehi bersamaan dengan pembangunan Candi Gedong Songo tahap
pertama, Sambisari, Badut tahap pertama, Kuning, Banon, Sari dan
Plaosan.
Setelah selesai dibangun, selama seratus lima puluh tahun, Borobudur
merupakan pusat ziarah megah bagi penganut Budha. Keagungan Candi
Kemenangan Inggris terhadap Belanda dalam memperebutkan Pulau Jawa
membawa pengaruh besar terhadap perubahan yang terjadi di Pulau Jawa.
Dibawah kekuasaan Pemerintahan Kerajaan Inggris pada kurun 1811 hingga
1816, Sir Thomas Stamford Raffles menjabat Letnan Gubernur di Pulau
Jawa. Minatnya yang dalam terhadap kesenian Jawa kuno dan membuat
catatan mengenai sejarah kebudayaan Jawa dikumpulkannya dan
perjumpaannya dengan rakyat setempat dalam perjalanannya keliling Jawa.
Tahun 1814 ketika melakukan kunjungan kerja di Semarang, beliau
mendapatkan kabar tentang keberadaan sebuah monument besar terdapat di
dalam hutan dekat desa Bumisegoro.
Melalui utusannya HC Cornelius seorang insinyur Belanda berhasil
membersihkan lapisan tanah yang mengubur bangunan ini. HC Cornelius
melaporkan penemuannya kepada Sir Thomas Stamford Raffles dalam bentuk
sketsa Candi Borobudur. Meskipun penemuan ini hanya bersifat awal Sir
Thomas Stamford Raffles dianggap berjasa menjadi pemrakarsa atas
penemuan kembali monumen ini. Pada 1873, monograf pertama dan penelitian
lebih detil atas Borobudur diterbitkan, dilanjutkan edisi terjemahannya
dalam bahasa Perancis setahun kemudian.
Keagungan Candi Borobudur sempat hilang tertimbun tanah selama
berabad-abad akibat erupsi Gunung Merapi. Gundukan tanah telah ditumbuhi
semak belukar sehingga menyerupai bukit yang tidak terurus. Banyak
misteri yang menyelimuti alasan kenapa setelah erupsi Candi Borobudur
ditelantarkan oleh banyak orang. Periode 928 sampai dengan 1006, Raja
Mpu Sindok hijrah ke kawasan Jawa Timur setelah serangkaian bencana alam
vulkanik. Tahun 1976 sejarawan Seokmono membuat kesimpulan popular
bahwa candi ini mulai benar-benad ditinggalkan sejak penduduk sekitar
beralih keyakinan agama Islam pada abad ke-15. Banyak cerita sebelum
diketemukan kembali tentang keberadaan Candi Borobudur, melalui dongeng
rakyat keagungan Candi Borobudur menjadi kisah yang bersifat takhayul
yang selalu dikaitkan dengan nasib sial penuh kemalangan dan
penderitaan. Melalui cerita rakyat pada waktu itu, Bukit Redi Borobudur
menjadi semacam tempat yang membuat sial keluarga kerajaan Mataram. Pada
tahun 1757 Pangeran Monconagoro mengunjungi bukit ini dan meninggal
sehari setelah mengunjungi bukit ini. Dalam kepercayaan Jawa pada masa
Mataram Islam, reruntuhan bangunan percandian dianggap sebagai tempat
bersemayamnya roh halus dan dianggap wingit (angker) sehingga dikaitkan
dengan kesialan atau kemalangan yang mungkin menimpa siapa saja yang
mengunjungi dan mengganggu situs ini. Meskipun secara ilmiah diduga,
mungkin setelah situs ini tidak terurus dan ditutupi semak belukar,
tempat ini pernah menjadi sarang wabah penyakit seperti demam berdarah
atau malaria.
Dua tahun setelah Krakatau meletus tepatnya pada tahun 1885 Candi
Borobudur kembali menarik perhatian masyarakat umum, melalui Ketua
Masyarakat Arkeologi Yogyakarta Yzerman menemukan bagian kaki candi yang
tersembunyi. Didasarkan atas penemuan ini, pemerintah Hindia Belanda
mengambil kebijakan untuk menjaga kelestarian monumen ini, tahun 1900
pemerintahan membentuk komisi tiga yang terdiri dari Brandes, seorang
sejarawan seni, Theodoor van Erp, seorang insinyur yang juga anggota
tentara Belanda, dan Van de Kamer, insinyur ahli konstruksi bangunan
dari Departemen Pekerjaan Umum.
Kurun waktu 1902-1911 komisi ini melakukan pemugaran diawali dengan
mengajukan proposal tiga langkah rencana pelestarian Borobudur kepada
pemerintah Hindia Belanda. Langkah pertama mengatur kembali sudut-sudut
bangunan serta memindahkan batu yang membahayakan batu lain. Langkah
kedua memagari halaman candi serta memperbaiki dan memlihara saluran
sistem drainase, untuk langkah ketiga atau terakhir semua batuan lepas
dan longgar harus dipindahkan, monumen ini dibersihkan hingga pagar
langkan pertama, batu yang rusak dipindahkan dan stupa utama dipugar.
Kemudian pada tahun 1975-1982 pemerintah Indonesia melakukan pemugaran
Candi Borobudur. Badan dunia UNESCO turut membantu dalam pemugaran
candi tersebut dengan melakukan renovasi yang menghabiskan biaya
7.000.000 dollar AS dan melibatkan 600 orang lebih.
Setelah renovasi pada tahun 1991, UNESCO kemudian memasukan Candi
Borobudur dalam jajaran keajaiban dunia. Candi ini masuk dalam kategori
budaya yang merepresentasikan beberapa kriteria mewakili mahakarya
kretivitas manusia yang jenius, menampilkan pertukaran penting dalam
nilai-nilai manusiawi dalam rentang waktu tertentu di dalam suatu
wilayah budaya di dunia, dalam pembangunan arsitektur dan teknologi,
seni yang monumental, perencanaan tata kota dan rancangan lansekap serta
mencakup karya seni sastra yang memiliki makna universal yang luar
biasa.
Pencapaian ini menjadi titik kebangkitan Borobudur dan menjadi wisata
andalan Yogyakarta. Berbagai wisatan domestik maupun mancanegara
beratangan untuk melihat warisan leluhur ini.
Nah Sobat, semakin merasa pintar bukan setelah Menelusuri Sejarah Berdiri Candi Borobudur
ini. Jadi kita tidak hanya sekedar memiliki namun tidak mengetahui
bagaimana sejarah karya indah manusia ini. Semoga informasi ini
bermanfaat menambah pengetahuan sobat semua.
Referensi: http://id.wikipedia.org